Tuesday, September 19, 2006

Iman yang turun

Iman itu turun naik. Kadang giat beribadah, kadang malas. Itu saya tahu. Saya juga tahu, sekarang kondisi iman saya lagi turun. Padahal sebentar lagi Ramadhan. Oh...ya Allah, apakah (lagi-lagi) belum kau izinkan aku mendapatkan Lailatul Qadr?


Sejak saya mulai tertarik membaca-baca kembali buku2 agama, saya sungguh tertarik dengan Lailatul Qadr. Bagi saya, malam 1000 bulan ini sungguh menggetarkan, penuh histori, misteri, penuh pahala dan tentu saja malam yang penuh malaikat, penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.

Saya sampai pada sebuah kesimpulan mengenai Lailatul Qadr ini, bahwa ianya akan datang kepada mereka yang benar2 mengharapkannya. Benar2 mengharap artinya bukan mengharap dari awal Ramadhan kemudian 10 hari terakhir berharap bertemu Lailatul Qadr. Itu adalah orang yang tak tahu diri menurut saya. Benar2 berharap artinya semenjak Ramadhan tahun lalu ia sudah berharap untuk bertemu Lailatul Qadr. Ia sudah mempersiapkan diri, menyucikan diri, meningkatkan kualitas iman dan ibadahnya sepanjang tahun sebelum bertemu Ramadhan. Itu yang namanya benar2 berharap.

Sekarang, Ramadhan tinggal kurang dari seminggu lagi, tapi iman saya malah turun. Yang biasanya sholat wajib di masjid, sekarang di rumah. Yang biasanya pasti rawatib, sekarang malas. Yang biasanya ngaji, sekarang nonton tv. Astaghfirullah...

Kuatkan iman ini ya Allah... Sesungguhnya Engkau lah yang membolak-balik hati, balikkan hati ini supaya tetap gemar beribadah kepada-Mu ya Rabbi. Sesungguhnya aku tetap berharap Lailatul Qadr ini, demi mendengar Nabi-Mu bersabda bahwa Engkau sesuai dengan persangkaan hamba-Mu, dan jika hamba-Mu mendatangi-Mu dengan berjalan maka Engkau akan datang dengan berlari. Maka saksikanlah, bahwa aku memohon Lailatul Qadr kepada-Mu ya Ghaffurrurrahiim dan aku datang kepada-Mu...

Amin.

No comments: